AC, Si Pendingin Ruangan di Tengah Kepanasan ternyata Dipelopori Seorang Dokter!
Gambar 1. Ilustrasi AC Split
Sumber: Pixabay |
Tahukah
kamu, bahwa AC modern (si penyejuk ruangan kamu di kala panasnya udara)
bukanlah ditemukan oleh seorang engineer. Melainkan, oleh seorang dokter.Lahh,
kira-kira kok begitu ya?
Ialah John Gorrie (1803-1855). Beliau ialah seorang dokter kelahiran Nevis, Kepulauan Karibia yang berkarir di Florida. Ia mendapatkan pendidikan kedokterannya di College of Physicians and Surgeons di Fairfield, New York.
Gambar 2. Dokter John Gorrie Sumber: Sulphur Springs Museum and Heritage Center |
Selama
menjadi dokter, ia aktif menangani pasien penyakit tropikal seperti malaria,
demam berdarah, dan yellow fever. Salah satu gejala penyakitnya ialah
demam, yang parahnya saat itu pasien ditangani di dalam ruangan dengan suhu
yang cukup panas.
Saat itulah ia berpikir bahwa temperatur ruang yang tinggi dan sirkulasi udara yang buruk dapat memperparah penyakit. Maka, iapun menemukan ide untuk menggunakan beberapa bongkah es batu. Bongkahan es tersebut ia taruh di depan kipas angin, membuat hembusan udara menjadi dingin dan menyebar ke seluruh ruangan.
Apakah sistem tersebut lancar jaya saja? Tentu tidak. Satu kendala utamanya, bongkahan es tersebut hanya bisa ia peroleh dari tempat yang jauh yaitu di daerah Northern Lakes. Masalahnya, es-es tersebut dapat dengan cepat mencair ketika ditransportasikan menggunakan kapal ke rumah sakit.Gambar 3. Daerah Northern
Lakes yang banyak terdapat es batu |
Akhirnya ia pun menemukan ide dengan membuat mesin pembuat es, yang telah dipatenkan dengan nomor US8080A tahun 1851. Ia memanfaatkan siklus refrigerasi untuk membuat udara dapat “mendinginkan” air hingga membentuk es.
Akibat penemuan ini, ia pun tidak perlu lagi
berpayah-payah pergi ke Northern Lakes hanya untuk mengambil es. Kini,
ia mampu memproduksi es dengan mesin temuannya tersebut. Berikut ini penampakan
mesin pembuat es milik Dokter Gorrie.
Gambar 4. Penampakan
mesin pembuat es karya Dr John Gorrie
Sumber: University of Florida |
Bagaimana Siklus Refrigerasi Bekerja?
Prinsip
yang mendasari siklus refrigerasi ialah “Ketika cairan menguap, ia menyerap
panas. Ketika cairan mengembun, ia melepaskan panas”. Apa buktinya?
Coba
semprotkan hand sanitizer ke tanganmu. Rasanya pasti sensasi
dingin-dingin kan? Itulah bukti bahwa ketika cairan menguap, ia akan menyerap
panas dari tanganmu. Seperti yang kita tahu bahwa alkohol (bahan utama penyusun
hand sanitizer) sangat mudah menguap dikarenakan tekanan uapnya yang
cukup tinggi.
Oleh
karena itu, mesin pendingin setidaknya memiliki empat komponen utama:
evaporator (penguap), kompresor (pemompa), kondensor (pengembun), dan katup
ekspansi (penurun tekanan).
Mesin pendingin menggunakan refrigerant sebagai cairan pendinginnya (sering kita dengan dengan istilah freon). Selama siklus pendinginan, cairan ini aktif berubah-ubah bentuk dari bentuk uap (gas) dan cair (liquid).
Gambar 5. Penjelasan siklus refrigerasi pada kulkas sederhana
Sumber: Youtube “The Explained Channel” |
Secara
umum, siklus refrigerasi terdiri dari empat tahap berurutan yaitu:
1. 1) Kompresi
Refrigerant dalam bentuk gas dipompakan oleh
kompresor hingga tekanan tinggi. Ini juga akan menaikkan temperaturnya. Sama
halnya ketika kita memompakan ban sepeda, lama kelamaan pompa ban akan terasa
semakin panas.
2. 2) Kondensasi
(Pengembunan)
Gas
bertekanan dan temperatur tinggi itu akan diembunkan oleh alat bernama
kondenser. Biasanya kita dapati dalam bentuk kipas pada AC ataupun kulkas. Hal
ini akan mengubah bentuk gas menjadi cairan, tetapi dengan tekanan yang masih tinggi.
Saat
tahap inilah, refrigerant akan melepaskan panas yang diserapnya
seiringan dengan proses kondensasi (lihat kembali prinsip dasar).Karena panas
dilepaskan, maka temperatur refrigerant juga akan menurun.
3. 3) Ekspansi
Tekanan
refrigerant yang tinggi lalu diturunkan oleh sesuatu yang disebut katup
ekspansi. Refrigerant akan berekspansi dan mengalami penurunan tekanan
secara drastis dan cepat.
Tekanan
yang turun pun akan diikuti dengan penurunan temperatur refrigerant dari
sebelumnya. Sehingga ini akan sangat membantu untuk memberikan efek
pendinginan.
4.
4) Evaporasi
(Penguapan)
Refrigerant yang suhunya sudah rendah akan
dialirkan ke suatu pipa berkelok-kelok. Selama melewati pipa ini, refrigerant
akan menyerap panas. Kembali ke prinsip dasar, selama menyerap panas ia
lambat laun akan menguap menjadi gas kembali.
Hingga
akhirnya, refrigerant akan sepenuhnya menjadi bentuk gas dan siap kembali
lagi ke tahap pertama. Begitu seterusnya berulang-ulang. Selama tidak ada
kebocoran freon, maka proses pendinginan akan selalu tetap
berulang-ulang menggunakan cairan pendingin yang sama.
Analogi Sederhana: Menyemprotkan Handsanitizer
Gambar 6. Menyemprotkan hand sanitizer ke tangan
Sumber: snapy.co.id |
Kamu
tahu benda ini? Ya, bukan tanpa alasan mengapa handsanitizer wajib
dikemas pada wadah yang tertutup rapat.
Alkohol
sebagai bahan utama dari hand sanitizer memiliki sifat sangat mudah
menguap, dikarenakan tekanan uapnya yang cukup tinggi. Dengan wadah yang rapat,
tekanan tersebut akan “terlokalkan” hanya di dalam wadah tersebut saja.
Karena
memiliki wadah sendiri, akhirnya terciptalah suatu kondisi yang disebut
“kesetimbangan fasa uap-cair” di dalam wadah tersebut. Dimana terdapat dua
bentuk alkohol sekaligus dalam satu wadah tersebut, yaitu alkohol uap dan
alkohol cair.
Dengan
mengeluarkan (dalam hal ini menyemprotkan) alkohol ke luar, maka secara tidak
langsung kita sudah “mengekspansi” atau menurunkan tekanan alkohol mengikuti
tekanan atmosferik.
Sehingga,
ketika alkohol cairan ini terkena tangan, ia akan langsung “menyerap” panas
dari permukaan tubuh kita untuk penguapannya (evaporasi). Hingga akhirnya,
alkohol akan menguap bersamaan dengan panas yang ia bawa.
Karena
“kehilangan” beberapa panas itulah, akhirnya tubuh kita merasakan sensasi rasa
dingin. Hal yang sama akan kita dapatkan ketika menaruh es batu di tangan. Es
batu juga akan “menyerap” panas dari tubuh agar ia bisa mencair.
Alkohol
yang telah menguap telah berubah ke fase uap, seperti halnya di tahap keempat
siklus refrigerasi.
Jadi
sekarang sudah tahu kan gimana proses AC mendinginkan udara dan gimana asal
mula terciptanya mesin pendingin tersebut. Ternyata, proses tersebut tidak
rumit dan bisa dianalogikan dengan hal-hal yang sering kita lakukan
sehari-hari.
Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI
aku baru tau tentang sejarahnya, terimakasih sudah berbagi :D
BalasHapusSama2 semoga bermanfaat ya
Hapus