Siap Nyoblos di Pemilu 2024? Yuk Ketahui tentang Tinta Pemilu!

 

Gambar 1. Ilustrasi tinta pemilu
Sumber: Tempo.co

Memasuki tahun 2024, kita akan menghadapi suatu event yang sangat besar sebagai negara demokrasi yang disebut dengan pesta demokrasi.

Ya, apalagi kalau bukan Pemilu 2024! Pemilu 2024 kapan akan dilaksanakan? Tepatnya di tanggal 14 Februari 2024, kita akan memilih calon-calon pemimpin yang akan melanjutkan pemerintahan untuk 5 tahun kedepan.

Kalo kamu amatin, setelah seorang pemilih memberikan hak pilihnya, biasanya pemilih wajib untuk mencelupkan salah satu jarinya ke suatu wadah berisikan tinta. Nantinya, tinta itu akan “mewarnai” jari si pemilih, sebagai tanda bahwa ia telah menyalurkan haknya.

Pernah kepikiran nggak, sebenarnya bahan apa yang dipakai untuk membuat tinta tersebut? Yuk, kita Simak penjelasan berikut!

Tinta Pemilu, Serba-Serbi dan Bahan Dasarnya

Gambar 2. Seorang wanita menunjukkan jarinya yang telah ditandai tinta pada Pemilu di India tahun 2014
Sumber: Dannish Siddiqui, ROUTERS

Ternyata Sejarah dimulainya penggunaan tinta pemilu adalah bukan dari Indonesia, melainkan India saat mengadakan pemilu untuk pertama kalinya pada tahun 1951-1952.

Saat itu, KPU-nya India mendapatkan beberapa kasus kecurangan dan “pencurian suara”, dimana terdapat beberapa orang yang memberikan suaranya lebih dari satu kali [1].

KPU-nya pun bekerja sama dengan Lembaga National Physical Laboratory of India (NPL) membuat suatu formula “tinta” yang tidak mudah dihapus. Sehingga di pemilu selanjutnya tahun 1955, India akhirnya menggunakan tinta tersebut untuk mencegah terjadinya kecurangan tersebut [1].

Penggunaan tinta inilah yang akhirnya diadopsi di Indonesia dengan tujuan yang sama, yaitu untuk menandakan bahwa seseorang telah memenuhi hak pilihnya pada hari itu.

Di Indonesia, spesifikasi bahan penyusun tinta pemilu diatur pada Keputusan KPU RI No. 600 Tahun 2019. Kandungan utamanya menurut peraturan tersebut ialah perak nitrat/AgNO3 (3-4%), dengan tambahan aquadest, gentian violet, dan campuran lainnya [2].

Untuk menjamin keamanannya, tinta pemilu harus mendapatkan sertifikasi keamanan dari beberapa lembaga seperti BPOM, laboratorium terakreditasi pemerintah, PTN atau PTS, bahkan hingga sertifikasi halal MUI [2].

Kenalan dengan AgNO3 dan Gentian Violet 

Gambar 3. Gentian violet, umum digunakan sebagai obat antiseptik. Salah satunya untuk sariawan
Sumber: verywellhealth.com

AgNO3 atau perak nitrat adalah senyawa kimia dengan berat molekul 169,89 gram/mol yang mampu larut dalam air [3]. Sementara dalam bentuk aslinya, perak nitrat memiliki bentuk kristal putih [4].

Untuk menjaga keamanan penggunaan dengan tetap menjamin ketahanan tinta agar tidak mudah luntur, kadar AgNO3 dijaga pada rentang fraksi massa 3-4% [2].

Bahan lainnya, yaitu gentian violet ialah senyawa organik dengan rumus molekul C25H30N3Cl dan berwarna ungu. Gentian violet sudah biasa dimanfaatkan sebagai bahan pewarna untuk kain sutra, pita kaset, kayu, kertas, dan lainnya [3].

Bahkan, gentian violet juga memiliki sifat antiseptik yang dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk infeksi jamur seperti ringworm dan kaki atlet [5].

Mengapa Dipilih AgNO3 dan Prinsip Kerjanya

Gambar 4. Tinta pemilu akan berubah menjadi lebih gelap ketika terpapar cahaya.
Sumber: Johnston, R.G. (2017) [4]

Tinta pemilu adalah dibuat dengan melarutkan perak nitrat ke dalam air. Setelah orang menyalurkan hak suaranya saat pemilu, nantinya jari pemilih akan dicelupkan ke dalam tinta.

Saat pencelupan itulah, perak nitrat akan bereaksi dengan garam (natrium klorida) pada jari tangan (biasanya bersumber dari keringat) dan membentuk perak klorida (AgCl) dan natrium nitrat (NaNO3) [4].

Perak klorida-lah yang nantinya akan menjadi “pemain utama” dalam penerapan tinta pemilu! Saat terpapar sinar matahari yang mengandung sinar UV (kalo kamu pengguna sunscreen, pasti tau), perak klorida akan “terpisah” menjadi masing-masing unsur perak dan unsur klorin (yang akan cepat “hilang” tertelan udara karena kecilnya konsentrasi / diffuses away) [4].

Sedangkan, unsur perak akan tetap stay dan membentuk noda yang warnanya secara perlahan bertambah gelap, yang disebut dengan silver tarnishing. Hal ini diakibatkan karena perak akan bereaksi secara perlahan dengan air, sulfur, ataupun komponen organic lainnya pada jari [4].

Fenomena silver tarnishing bukanlah hal yang ribet. Dalam kehidupan sehari-hari secara sederhana bisa kita amati pada uang logam kita!

Apalagi ketika terpapar sinar matahari langsung, warnanya akan lebih cepat bertambah gelap [4].

Unsur perak diketahui tidak mampu larut di dalam air ataupun pelarut lainnya [4]. Hal inilah yang menyebabkan tinta pemilu tidak akan dengan mudah terhapus walau kita mencucinya dengan air ataupun sabun!

Inovasi Tinta Pemilu Organik Berbahan Dasar Gambir!

Gambar 5. Tinta pemilu Unand berbahan dasar Gambir yang akan digunakan untuk Pemilu 2024
Sumber: Humas Unand [8]

Di pemilu 2024, terdapat inovasi pembuatan tinta pemilu yang berbahan organik dan penggunaannya tentunya lebih aman. Contohnya yaitu tinta pemilu Unand (Universitas Andalas) berbahan baku utama gambir yang disebut “Gambir Cube” [6].

Pembuatan tinta pemilu berbahan baku gambir memanfaatkan kandungan tanin yang tinggi pada gambir, yang diekstrak dari cube black gambir. Tanin sendiri ialah senyawa yang bisa memberikan warna, dan umum digunakan dalam pembuatan cat dan tinta biru kehitaman atau hijau kehitaman [8].

Cube black dibuat dari pemanasan gambir selama 3-4 jam pada temperatur di bawah 1000C [7].

Senyawa tanin terkandung dalam cube black “diambil” melalui ekstraksi menggunakan etanol (alkohol) semalaman. Cube black dihancurkan terlebih dahulu kecil-kecil agar memudahkan etanol menyerap ke dalam cube black dan “menculik” tanin bersamanya [7].

Diketahui bahwa kualitasnya pun tidak kalah dengan tinta berbahan baku perak nitrat. Memiliki ketahanan hingga tiga hari, bahkan warna yang dihasilkan adalah ungu (violet) [7].

Untuk menambah kualitas tinta, ditambahkan beberapa bahan anorganik dan organic seperti FeSO4, ekstrak kunyit, dan larutan pewarna kristal violet dengan dosis tertentu [7].

KESIMPULAN

Gambar 6. Tanaman gambir, dimanfaatkan untuk bahan dasar alamiah tinta pemilu 2024
Sumber: Anwar Muhammad Foundation (amf.or.id)

Jadi, tinta pemilu terbuat dari beberapa bahan kimia dengan kandungan utamanya ialah perak nitrat 3-4%. Perak nitrat kemudian akan terurai menjadi unsur perak (Ag) saat berada di jari tangan.

Unsur perak yang tidak larut dalam air dan pelarut lainnya ini membuatnya lebih tahan lama. Seiring berjalannya waktu dan paparan sinar matahari, unsur perak akan mengalami silver tarnishing dan perlahan akan menjadi “gelap”.

Disamping penggunaan bahan kimia, kini telah ditemukan alternatif baru bahan baku tinta pemilu 2024. Yaitu tinta berbahan baku tanin yang diekstrak dari gambir. Contohnya akan diterapkan di pemilu 2024 adalah yaitu tinta pemilu Unand!

Tinta berbahan baku gambir diketahui memiliki kualitas yang tak kalah bagus dari tinta berbahan kimia. Bahkan dilakukan penambahan bahan organic berupa kunyit yang bantu meningkatkan kualitas tinta organik!

REFERENSI

[1] Taluja, R. (2021). The Royal History of India’s Indelible Election Ink, diakses pada 20 Januari 2024, dari https://homegrown.co.in/homegrown-explore/the-royal-history-of-india-s-indelible-election-ink.

[2] KPU RI. (2019). Keputusan KPU RI No. 600/HK.03.1-Kpt/07/KPU/III/2019 tentang Perubahan atas Keputusan KPU No. 999/HK.03.1-Kpt/07/KPU/VII/2018 tentang Kebutuhan dan Spesifikasi Teknis Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum. KPU RI: Jakarta.

[3] Cahyadi, D., Hadiwijaya, I., dan Arsyansyah, M. (2019). Verifikasi Pengujian Kandungan Perak Nitrat dalam Tinta Pemilu dengan Titrasi Argentometri Metode Volhard. Prosiding PPIS 2019, Semarang: 11 Oktober 2019. Hal. 75-82.

[4] Johnston, R.G. (2017). A Vulnerability Assessment of “Indelible” Voter’s Ink. Journal of Physical Security. 10(1): 30-56.

[5[ WebMD. (n.a.). Gentian Vilet Solution, Non Uses, Side Effects, and More, diakses pada 20 Januari 2024, dari https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4397/gentian-violet-topical/details.

[6] Humas Unand. (2023). Menang di Enam Zona, Inovasi Tinta Pemilu UNAND Siap Sukseskan Pemilu 2024, diakses pada 20 Januari 2024, dari https://www.unand.ac.id/index.php/berita/9-seputar-unand/595-unand-pemilu-tinta-inovasi.html.

[7] Muchtar, H., Anova, I.T., dan Ardinal. (2014). Pengaruh Penggunaan Senyawa Pengomplek dan Bahan Tambahan terhadap Mutu Tinta Pemilu dari Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb). Jurnal Litbang Industri. 4(2):89-96.

[8] Lestari, I.A., Fitriyana, dan Padmawati, Y. (2021). Pengaruh Variasi Volume Etanol pada Pembuatan Tinta Spidol Whiteboard Menggunakan Pewarna Ekstrak Kulit Buah Rambutan. Jurnal Teknik Kimia Vokasional. 1(1): 31-37.

[9] Humas Unand. (2023). Inovasi Tinta Pemilu UNAND Mulai Didistribusikan Awal November, diakses pada 27 Januari 2024, dari https://unand.ac.id/index.php/berita/9-seputar-unand/677-unand-tinta-pemilu-kij-inventor.html. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Sampai Perpisahan Memaksamu untuk Sadar

Miliki Dana Darurat, Untuk Hidup Anti Rungkat!

AC, Si Pendingin Ruangan di Tengah Kepanasan ternyata Dipelopori Seorang Dokter!