Postingan

BRILink, Cara BRILiaN Tembus Segala Sekat untuk Inklusi Ekonomi Rakyat

Gambar
Pemandangan dan udara segar di pedesaan Sumber: Dokumentasi pribadi Malam hari yang sangat sejuk di pedesaan di hari terakhir saya pulang kampung. Karena keesokan harinya, saya akan pulang lagi ke perantauan di ibu kota untuk kembali melanjutkan kehidupan. Udara yang segar ini sangat langka bagi saya yang tinggal di perkotaan. Bisa-bisa, saya pengen pakek tabung gas buat nyomot udara segar dari sini untuk saya bawa ke kota. Cuman sayangnya karena saya bukan agen gas elpiji, jadinya saya cuma bisa nampung udaranya pake botol air mineral bekas saya yang itupun sudah terisi lebih dahulu oleh hawa naga dari saya. Seketika saya teringat bahwa saldo kartu e-tol saya sudah habis sedari tiba ke kampung halaman dan belum mengisi sampai sekarang. Sementara di desa saya, tidak ada minimarket arustama yang berdiri dan tiada juga bank yang ada. Tanpa disadari, raut wajah saya yang celingak-celinguk nampak sekali kebingungannya diketahui oleh pak kades. Seketika, ia tertawa tipis dan berkata kepad...

Miliki Dana Darurat, Untuk Hidup Anti Rungkat!

Gambar
  Ilustrasi dana darurat Sumber: Freepik Pak Soleh adalah seorang warga Desa Bahagia yang hidupnya aman, makmur, dan sejahtera yang tinggal bersama istri dan dua orang anaknya yang masih SD dan SMP. Ia adalah seorang buruh pabrik yang cukup mahsyur di Desa Bahagia. Suatu hari, terjadilah krisis ekonomi yang juga berdampak langsung pada pabrik. Pabrik terpaksa gulung tikar dan menghentikan keseluruhan operasionalnya karena omzetnya merosot tajam. Pak Soleh tentu salah satu karyawan yang terdampak musibah tersebut dan terpaksa kehilangan satu sumber penghasilannya. Ia terkena PHK setelah mengabdi di perusahaan ini selama kurang lebih 15 tahun bersama rekan-rekannya yang lain. Bagi sebagian besar rekan-rekannya, kehilangan penghasilan ini adalah suatu kiamat bagi mereka. Tetapi tidak dengan Pak Soleh yang ternyata tersenyum optimis sendiri. Ternyata, setiap bulannya Pak Soleh setidaknya menabungkan 30% dari total gajinya sebagai dana darurat. Ia juga telah menuliskan suatu rencana...

Jangan Sampai Perpisahan Memaksamu untuk Sadar

Gambar
Ilustrasi rumah berantakan Sumber : Flickr / abbamouse “Chiko, kenapa rumahnya belum diberesin kayak kapal pecah gini? Mama sudah minta tolong tapi kenapa kamu cuekin saja?” Ujar Mbok Iyem kepada anaknya sesaat setelah membuka pintu rumah. Ia baru saja pulang setelah seharian berdagang di pasar kota. Chiko, anaknya Mbok Iyem, saat itu sedang asik rebahan di kursi panjang ruang tamu sambil bermain game online di handphone nya. Perhatiannya teralihkan oleh seruan ibunya, lalu refleks sesaat kemudian matanya jelalatan menuju seisi rumahnya. Terlihat piring-piring kotor bekas sarapan masih saja tertempel di atas meja makan. Debu dan pasir yang entah datang darimana berserakan di lantai rumah berwarna putih. Setumpuk pakaian pun sedang menganggur di dalam keranjang, yang telah bertekstur kusut seolah-olah merintih kebauan dan meminta untuk segera dicuci. “Kamu yakin, mau menyambut Mama yang udah cape-cape jualan seharian dengan kapal pecah macem ni?” sambung Mbok Iyem. Sesaat setela...